Dalam kunjungan deklarasi Ikrar Unas Jujur dan Berprestasi di Jambi kemarin (9/2), Nuh mengingatkan kepala daerah agar tidak lagi mengintervasi unas untuk kepentingan politik. "Mari kita bertekad, sudah bukan eranya bupati dan wali kota menekan kepala sekolah," tegasnya. Nuh berharap tidak lagi ada kasus kebocoran soal atau contek masal. Entah itu disadari tekanan kepala daerah maupun penyebab lain. Sebab, kejujuran pelaksanaan unas merupakan tantangan yang cukup berat. "Tapi, tetap harus dijalankan. Mari jalankan unas dengan jujur," katanya.
Kepada kepala sekolah, menteri asal Surabaya itu berpesan supaya mereka bisa menjalankan unas dengan jujur. Mumpung masih ada waktu, kepala sekolah bisa menjalankan program untuk menggenjrot kemampuan akademis siswa. Mulai pemberian materi tambahan hingga latihan-latihan soal. "Guru boleh menyebar kunci jawaban, tapi khusus saat latihan mengerjakan soal unas," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar